Translate

Analisa usaha tani padi sawah

tani padi sawah atau umumnya sering disebut dengan budidaya padi sawah adalah salah satu usaha tani paling utama di Indonesia. Padi di Indonesia adalah tanaman utama yang dijadikan sebagai sumber makanan pokok masyarakat Indonesia yakni nasi.Indonesia merupakan negara yang sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang diandalkan, karena sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Sektor pertanian juga mempunyai peranan penting dalam mengentaskan kemiskinan, pembangunan pertanian berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani dan upaya menanggulangi kemiskinan khususnya didaerah perdesaan.
Ketentuan Pertumbuhan
Iklim
Tumbuh pada daerah tropis atau subtropis pada suhu 45 derajat LU hingga 45 derajat LS dengan adanya cuaca panas serta kelembaban tinggi perkiraan musim hujan antara 4 bulan.Umumnya curah hujan yang baik yaitu 200 mm/bln atau 1500-2000 mm/th.Pada dataran rendah padi membutuhkan ketinggian mencapai 0-650 m dpl yang memiliki temperatur 22-27 derajat C dan pada dataran tinggi antara 650-1. 500 m dpl yang memiliki temperatur 19-23 derajat C.Tanaman padi membutuhkan penyinaran matahari penuh tanpa ada naungan.Ketinggian Tempat Tanaman bisa tumbuh pada daerah dari mulai daratan rendah hingga daratan tinggi.

Analisa Usaha Tani Padi Sawah
Untuk Anda yang akan membuat rencana sertaanalisa usahaberkenaan usaha tani padi, mungkin saja pembahasan ini bisa memberi sedikit gambaran perihal bagaimanakah menganalisa persiapan biaya hingga langkah akhir yakni keuntungan total.Adapun rincian analisis usaha tani padi sawah yang bisa disimpulkan dengan memakai salah satu varietas misalnya Varietas Ciherang dengan cara tanam tradisional Jajar Legowo, dengan luas 1 Ha sawah dengan 1 kali musim tanam yaitu seperti berikut :
A.Modal
1.Benih, 30 kg x @ Rp.8.000 =Rp.240.000
2.Pupuk kandang 1000 kg x @ Rp.1.000 =Rp.1.000.000
3.Pupuk Urea, 150 kg x @ Rp.1.300 =Rp.195.000
4.Pupuk SP36, 100 kg x @ Rp 2.200 = Rp220.000
5.Pupuk NPK Ponska 300 kg x @ Rp2.300 = Rp.690.000
6.Petroganik, 1000 kg x @ Rp. 500 = Rp.500.000
7.Pestisida / Insektisida, 2 liter x @ Rp. 75.000 = Rp.150.000
Jumlah Modal = Rp.2.995.000 (A)

B.Biaya Operasional / Upah Kerja
1.Pengolahan lahan 30 HOKp @ Rp.30.000 atau borongan Rp.900.000
2.Pencabutan bibit + penanaman 20 HOKw @ Rp. 17.500350.000
3.Penyiangan + pemupukan ke-1 16 HOKp x @ Rp. 30.000 = Rp.480.000
4.Penyiangan + pemupukan ke-2 16HOKp x @ Rp. 30.000 = Rp.480.000
5.Penyemprotan 4 HOKp x @ Rp. 30.000 = Rp.120.000
6.Panen dan pasca panen 12 HOKp x @ Rp.30.000 = Rp.360.000
7.Biaya pengeringan 8 HOKp x @ Rp.30.000 = Rp.240.000
Jumlah Biaya Operasional Rp.2.930.000 (B)
Pengeluaran (A+B)5.325.000

Add caption
A. Pendapatan
Hasil Panen contohnya 7, 5 ton GKP/hektar. Sesudah dikeringkan susut hingga 18%, jadi akhirnya 6,15 ton GKG/hektar.Harga 1 kg GKG yaitu Rp. 3.500.Jadi hasil yang didapat = 6.150 kg x Rp. 3.500  = Rp. 21. 525. 000.

B. Keuntungan
Pendapatan – Biaya Pengeluaran Rp. 21. 525. 000 – Rp. 5. 325. 000  = Rp. 16. 200. 000
Apabila dalam 1 musim tanam yaitu 4 bulan, artinya dalam 1 bulan keuntungannyaRp. 14. 765. 000 : 4 bulan = Rp. 3. 691. 250
C. Analisis
Return and Biaya Ratio (R/C ratio) = Pendapatan/Keseluruhan Biaya 21. 525. 000/5. 325. 000 = 4, 04
Bila nilai R/C ratio semakin besar dari satu jadi usaha tani sawah tersebut sangat bagus. Demikian sebaliknya bila nilai R/C ratio kurang dari satu jadi usaha tani sawah tersebut tidak bagus. Jadi, hasil analisis di atas membuktikan bahwa nilai R/C ratio 4, 04 1 artinya usaha tani sawah tersebut layak. Dalam usaha tani padi sawah, keuntungan yang umum dihasilkan dalam 1 kali panen untuk luas 1 Ha sekitar pada Rp. 15. 000. 000 s/d Rp. 20. 000. 000.
Analisa usaha tani padi sawah di atas hanya sebatas acuan saja, kebutuhan bahan serta biaya lainnya disesuaikan pada situasi tempat masing-masing.


Tidak ada komentar: